Desain Pondok Pesantren – Masyarakat Indonesia yang sebagian besar penduduknya adalah umat muslim tentunya tak asing dengan pondok pesantren. Secara istilah, pondok pesantren merupakan tempat pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran mengenai agama islam bagi para murid-muridnya, yang disebut dengan santri, dan yang diasuh oleh kiai, yang tinggal bersama-sama dalam satu lokasi. Nah, untuk mengenal lebih lanjut mengenai bagaimana dasar desain pondok pesantren, akan kita bahas pada kesempatan kali ini.
Dasar Dari Pondok Pesantren
Pondok pesantren terdiri dari dua kata, yakni “pondok” dan “pesantren”, yang masing-masingnya memiliki arti tersendiri. Kata “pondok” diambil dari bahasa Arab “funduq” ( فُوْنْدُوْقٌ) yang artinya asrama atau hotel. Sedangkan, dalam bahasa Jawa, “pondok” berarti asrama yang digunakan untuk belajar agama Islam dan mengaji Al-qur’an. Kata “pesantren” sendiri berasal dari kata “santri” yang mendapat awalan “pe” dan akhiran “-an”. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memaknai pesantren sebagai sebuah tempat tinggal para santri.
Jadi, pondok pesantren dapat diartikan sebagi lembaga pendidikan Islam yang dilaksanakan dengan sistem asrama (pondok), dengan kiai sebagai pusat utamanya dan masjid sebagai pusat lembaganya. Dasar dari pondok pesantren merupakan salah satu bentuk kebudayaan asli dari Indonesia dan merupakan model pendidikan tertua yang khas yang dapat difungsikan sebagai lembaga dakwah, pengembangan ilmu pengetahuan, pengkaderan ulama, dan pengabdian kepada masyarakat.
Elemen Dasar yang Membentuk Pondok Pesantren
Dalam desain pondok pesantren, ada lima elemen dasar yang membentuk pesantren, yaitu:
1. Pondok
Merupakan suatu bangunan yang memiliki fungsi sebagai tempat pembelajaran berlangsung yang dibangun dengan fasilitas sangat sederhana. Biasanya, dalam desain pondok pesantren sendiri dibangun dengan bentuk kamar-kamar yang digunakan untuk tempat tinggal santri.
2. Masjid
Sebagai rumah ibadah umat muslim, masjid tidak bisa dipisahkan dari pondok pesantren. Dalam desain pondok pesantren, komponen ini haruslah ada. Tak hanya sebagai tempat untuk ibadah, masjid adalah tempat yang tepat untuk mendidik para santri dalam praktik salat jamaah 5 waktu, khutbah, pengajaran kitab-kitab klasik atau kitab kuning, dan pembinaan moral keagamaan.
3. Santri
Ini adalah sebutan bagi para peserta didik yang menimba ilmu agama di pondok pesantren.
4. Pengajaran kitab-kitab klasik (kitab kuning)
Pengajaran kitab-kitab klasik atau kitab kuning karangan ulama mazhab Syafi’i dijadikan sumber pembelajaran utama yang diberikan sejak awal tumbuhnya pondok pesantren dengan tujuan untuk mendidik calon-calon ulama. Secara keseluruhan, kitab-kitab klasik yang diajarkan di pondok pesantren dikelompokkan menjadi: Nahwu dan Shorof, Fiqih, Ushul Fiqih, Hadits, Tafsir, Tauhid, Tasawuf atau akhlak, Tarikh (sejarah), dan Balaghah (sastra arab). Metode pembelajarannya dilakukan dengan cara sorogan (sistem pengajaran secara individual, santri datang untuk membaca kitab tertentu dan Kyai mendengarkan serta mengoreksi bacaan santri) dan bandongan (sistem pengajaran secara kolektif, dengan cara sekelompok santri mendengarkan Kyai yang membaca, menerjemahkan, dan menerangkan kitab-kitab tertentu).
5. Kiai
Kyai adalah ulama yang menjadi pusat pengajaran di pesantren. Ilmu pengetahuan dan sistem pengajaran yang diterapkan di pesantren ditentukan oleh Kyai. Perannya sangatlah penting. Tidak sebatas sebagai pengajar saja, akan tetapi, kiai berperan juga sebagai pendidik, pembina, dan pemberi solusi dalam hampir setiap persoalan kehidupan santri dan masyarakat.
Model-Model Pesantren
Secara umum, model pesantren terbagi menjadi tiga, yaitu;
- Pesantren Salaf; pesantren yang menyelenggarakan pendidikan berdasarkan kitab-kitab klasik atau kitab-kitab kuning yang disusun oleh para ulama-ulama Salaf dan Kyai sebagai figur sentralnya. Pesantren ini tidak menyelenggarakan pendidikan formal.
- Pesantren kholaf (modern); tidak hanya berpusat pada seorang Kyai, pesantren ini menyelenggarakan pendidikan dengan pengelolaan manajemen modern.
- Pesantren perpaduan antara Salaf dan kholaf; Yaitu, pesantren yang masih menyelenggarakan pengajaran kitab-kitab klasik atau kitab kitab kuning dengan Kyai sebagai figur sentralnya, dan juga menyelenggarakan pendidikan formal.
Demikianlah yang dapat disampaikan mengenai dasar dari desain pondok pesantren. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.
Untuk melihat hasil portofolio kami silakan klik disini.