Desain Mushola 2 Lantai – Mushola merupakan ruangan, tempat, maupun rumah kecil yang menyerupai masjid, yang digunakan sebagai tempat salat dan mengaji bagi umat Islam. Sama seperti masjid, di era modern saat desain mushola pun semakin beragam dan memiliki keunikan tersendiri, mulai dari desain mushola minimalis hingga perpaduan desain mushola klasik dan modern. Pembangunannya pun bisa 1 lantai maupun 2 lantai. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai desain mushola 2 lantai.
Perubahan dan perkembangan jaman membawa masyarakat untuk mencoba hal-hal baru yang mungkin dulu belum terpikirkan demi sesuatu yang lebih baik, termasuk dalam pembangunan mushola. Adanya desain mushola dengan dua lantai dilakukan supaya mushola tersebut dapat menampung banyak jamaah. Di lantai duanya dapat diperuntukkan untuk para jamaah wanita.
Informasi lebih lanjut mengenai bagaimana prinsip dalam membuat desain mushola 2 lantai, dapat Anda simak di bawah ini.

Prinsip Desain Mushola 2 Lantai
Menciptakan suatu bangunan mushola itu bukan hanya soal keindahannya, tapi juga perlu memperhatikan aspek kekhusyuan dan kesucian dari seluruh kegiatan ibadah yang ada di dalamnya. Hal penting yang harus diperhatikan adalah menentukan arah kiblat yang akurat. Ini untuk mempengaruhi orientasi bangunan, zonasi, serta pola sirkulasi musholanya. Misalnya saja menetapkan posisi closet agar tidak menghadap kiblat dan menetapkan arah wudhu agar menghadap kiblat.
Sirkulasi untuk jamaah pria dan wanita idealnya terpisah, sehingga tidak membatalkan wudhu maupun menganggu konsentrasi jamaah yang lainnya. Sirkulasi ini sangat penting diperhatikan dalam rangka memelihara thaharah wudhu. Biasanya, ini diberi tanda “Batas Suci” dan “Jalur Suci”.
Dalam meracang desain mushola 2 lantai, zonasi adalah pengelompokan area berdasarkan pada kegiatan tertentu yang dibuat secara jelas. Contoh zonasinya, yaitu; zona kegiatan salat; zona nonsalat; zona suci; dan, zona nonsuci.
Hal Lain yang Harus Diperhatikan Dari Sisi Syariat
Hal lain yang harus diperhatikan dari sisi syariat, yakni area pria dan wanita harus ada pembatas sesuai tuntunan Al-Qur’an dan pemahaman prinsip thaharah. Thaharah bukanlah semata-mata kesucian berwudu, melainkan memelihara kesucian diri dan lingkungan dari najis.
Beberapa hal yang biasanya sering luput diperhatikan sehingga kondisi area salat tidak thaharah, diantaranya;
- Pola sirkulasi pengunjung yang salah desain, tidak urut, bertabrakan, dan sebagainya.
- Informasi “Batas Suci” tidak ada atau tidak jelas
- Pengunjung yang dari toilet langsung menuju area sholat tanpa adanya area perantara, seperti area cuci kaki atau berwudu lebih dulu
- Pintu toilet terlalu dekat dengan area salat, sehingga cipratan najis bisa masuk ke area salat.
Contoh Desain Mushola Dengan 2 Lantai
Berbeda dengan masjid, mushola merupakan tempat ibadah umat islam yang ukurannya kecil. Sehingga, mushola biasanya berdiri di lahan yang terbatas. Contohnya di lahan yang berukuran 6 x 20 M. Bangunan utama musholanya dapat berukuran 6 x 18 M dan berdesain dua lantai. Lantai satu dapat dibagi menjadi ruang sholat dan ruang wudhu. Sedangkan, lantai duanya digunakan untuk ruang sholat saja. Dengan ukuran terbatas sepertti itu, ruang sholat utama pada lantai 1 bisa berukuran 12 x 4,5 M dan mihrab-nya berukuran 1 x 2 M. Tentunya, untuk area wudhunya perlu dibagi menjadi 2 area, yaitu area untuk jamaah putra dan jamaah putri, yang terpisah dan dengan masing-masing memiliki 1 kamar mandi.
Untuk lantai 2-nya hanya terdapat ruang sholat saja dengan ukuran 8 x 4,5 M. Selebihnya, ruang sholat pada lantai 2 didesain dengan adanya Void yang berada didepan sehingga jamaah yang berada pada lantai 2 tetap dapat melihat imam yang ada di mihrab lantai 1.
Demikianlah yang dapat disampaikan mengenai prinsip dalam membuat desain mushola 2 lantai murah. Semoga bermanfaat.
Untuk melihat hasil portofolio kami silakan klik disini.